Kemerahan, terasa kesat dan bersisik, pori-pori kecil, banyak garis halus, kurangnya elastisitas, dan kegatalan adalah beberapa karakteristik kulit kering. Jika ketika kita “pinch test”, kulit terlihat lebih lama untuk kembali ke kondisi semula, bisa saja bahwa kulit kamu kering.

Apa Penyebab Kulit Kering?

Ada beberapa faktor yang menyebabkan kekeringan kulit, mulai dari faktor eksternal seperti musim, cuaca, menggunakan air terlalu panas untuk mandi, penggunaan sabun dan detergen yang keras, skincare yang mengeringkan, sampai faktor internal seperti usia, genetik, ataupun hormon.

Intinya, kulit kita dilindungi oleh lapisan paling luar yang dinamakan skin barrier. Pada kulit kering, skin barrier ini terganggu, sehingga banyak air menguap dari dalam kulit. Proses ini juga disebut sebagai Transepidermal Water Loss (TEWL).

Prinsip utama untuk mengatasi kulit kering agar tidak kering lagi adalah dengan memperbaiki skin barrier tersebut dan mengurangi TEWL, contohnya dengan cara-cara berikut.

Lakukan Cleansing Yang Benar

Banyak orang masih melakukan kesalahan ketika membersihkan wajah atau cleansing, yang bisa membuat kulit menjadi makin kering.

Bagaimana cara cleansing yang benar? Hal yang pertama diperhatikan adalah pemilihan facial wash. Gunakanlah facial wash yang mild atau gentle, dengan pH seperti kulit yaitu di pH 5 sampai 5.5. Facial wash yang baik biasanya tidak berbusa banyak dan tidak membuat wajah terasa kesat atau tertarik.

Jika kamu memakai makeup, gunakan dulu cleansing oil atau cleansing balm untuk double cleansing.

Cara cleansing juga harus diperhatikan. Jangan gosok kulit kamu terlalu kencang, cukup usap-usap saja dengan menyeluruh. Untuk mengeringkan wajah, gunakan handuk yang lembut dan tepuk-tepuk kulit, jangan diusap atau digosok.

Cuci muka cukup 2 kali sehari saja, pagi dan malam. Bahkan misalnya kalau kamu bangun dan wajah tidak terlalu berminyak, cuci muka pagi tidak perlu menggunakan facial wash, cukup dengan air saja. Dan ingat, air jangan terlalu panas atau terlalu dingin — gunakan air suhu ruangan saja untuk menghindari terjadinya iritasi.

Gunakan Moisturizer Bersifat Occlusive Atau Emollient

Pemilihan moisturizer juga penting. Untuk si kulit kering, salah satu pilihan moisturizer yang paling baik adalah moisturizer yang bersifat occlusive, yang bekerja dengan cara menciptakan “barrier” di atas kulit dan “mengunci” kelembaban di dalam kulit, sekaligus mengurangi TEWL. Moisturizer yang occlusive biasanya mengandung dimethicone, squalene, propylene glycol, cocoa butter, shea butter, lanolin, dan lain-lain.

Jenis moisturizer satu lagi yang cocok untuk kulit kering adalah moisturizer yang bersifat emollient, yang melembabkan kulit dengan cara mengisi celah dan kerak di antara sel-sel kulit, contohnya ceramide, linoleic acid dan caprylyl glycol.

Moisturizer sebaiknya dipakai segera setelah cleansing. Karena kulit masih lembab, penguapan air dari dalam kulit berkurang dan moisturizer pun akan lebih baik terserap.

Pilih Skincare Yang Melembabkan

Jika kamu memiliki kulit kering, gunakanlah toner atau serum yang mengatasi kekeringan itu, contohnya yang menarik air untuk menjaga kelembaban seperti Hyaluronic Acid, atau yang meningkatkan hidrasi seperti Lactic Acid, Vitamin E, dan Niacinamide.

Untuk kulit kering, eksfoliasi pada umumnya tidak perlu dilakukan setiap minggu, biasanya cukup sekali sebulan saja. Pilihlah eksfoliasi chemical misalnya dengan AHA (Alpha Hydroxy Acid) dan hindari eksfoliasi physical seperti scrub.

Pada umumnya, kulit kering bisa diatasi dengan cara-cara di atas, namun jika kamu menginginkan perawatan tambahan, ada beberapa perawatan di klinik yang khusus menghidrasi, contohnya dengan Hydrafacial, Skin Booster, dan lain-lain.

Khususnya jika kamu ada penyakit kulit seperti dermatitis atopik, psoriasis, atau rosacea, sebaiknya kamu juga melakukan konsultasi dengan dokter ya!

Masih bingung atau punya pertanyaan lain tentang kulit? Kontak kami.